Jenis Bendungan dan Fungsinya

Mengenal Berbagai Jenis Bendungan dan Fungsinya

Last Updated: March 12, 2025By Tags:

Bendungan merupakan struktur penting dalam manajemen sumber daya air yang memiliki berbagai fungsi dan manfaat bagi kehidupan manusia.

Struktur ini dirancang untuk menangkap dan menyimpan air selama musim hujan ketika aliran sungai melebihi kebutuhan normal.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi secara mendalam tentang definisi bendungan dari berbagai sumber, fungsi dan manfaatnya yang beragam, serta klasifikasi jenis-jenis bendungan berdasarkan berbagai kriteria.

Pemahaman tentang bendungan sangat penting karena struktur ini berperan vital dalam pengairan pertanian, penyediaan air bersih, pembangkit listrik, hingga pengendalian banjir yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

Pengertian Bendungan

Bendungan adalah bangunan yang dibuat untuk menahan dan menyimpan air, terutama saat musim hujan ketika aliran sungai melimpah dan melebihi kebutuhan.

Air yang tertampung kemudian dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti irigasi, penyediaan air minum, industri, rekreasi, penampungan limbah, pengendalian banjir, perikanan, pariwisata, dan olahraga air.

Berikut beberapa definisi bendungan menurut para ahli:

  • Menurut Kartasapoetra (1991), bendungan adalah konstruksi yang dibangun melintang sungai sehingga permukaan air sungai naik hingga ketinggian tertentu agar air dapat dialirkan melalui pintu sadap ke saluran pembagi hingga ke lahan pertanian.
  • Menurut Sani (2008), bendungan merupakan bangunan yang berfungsi menaikkan muka air sungai serta menyimpan air pada musim hujan untuk dimanfaatkan pada musim kemarau bagi keperluan irigasi, air minum, industri, dan lainnya.
  • Menurut Peraturan Menteri Nomor 72/PRT/1997, bendungan adalah bangunan buatan penahan air yang dapat menampung air beserta pondasi, tebing penyangga, serta bangunan pelengkapnya termasuk bendungan limbah galian, namun tidak termasuk bendung dan tanggul.

Fungsi dan Manfaat Bendungan

Menurut Sarono dkk (2007), fungsi dan manfaat bendungan antara lain:

Irigasi untuk Pertanian

Salah satu fungsi utama bendungan adalah untuk irigasi lahan pertanian.

Pada saat musim hujan, air hujan yang turun di daerah tangkapan air sebagian besar akan ditampung oleh bendungan.

Air yang tertampung ini kemudian dapat dimanfaatkan pada musim kemarau untuk mengairi lahan pertanian.

Sistem irigasi yang didukung oleh bendungan sangat penting untuk menjamin keberlangsungan produksi pertanian sepanjang tahun, terutama di daerah-daerah dengan pola curah hujan yang tidak merata.

Dengan adanya bendungan, petani tidak lagi bergantung sepenuhnya pada curah hujan untuk mengairi lahan mereka.

Ini meningkatkan produktivitas lahan pertanian dan memberikan kepastian hasil panen yang lebih baik.

Selain itu, sistem irigasi dari bendungan memungkinkan diversifikasi tanaman yang dapat ditanam, termasuk tanaman yang membutuhkan pasokan air yang stabil dan terkontrol.

Penyediaan Air Baku

Fungsi penting lainnya dari bendungan adalah sebagai sumber air baku untuk berbagai kebutuhan.

Waduk yang terbentuk dari bendungan tidak hanya dimanfaatkan untuk pengairan persawahan tetapi juga sebagai sumber bahan baku air minum, terutama di daerah perkotaan yang sering mengalami kelangkaan air bersih.

Ketersediaan air bersih merupakan kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia, dan bendungan berperan penting dalam menjamin pasokan air baku yang berkelanjutan.

Air dari bendungan biasanya diproses lebih lanjut di instalasi pengolahan air sebelum didistribusikan ke rumah-rumah penduduk dan industri.

Proses ini memastikan bahwa air yang dikonsumsi memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

Dengan demikian, bendungan menjadi bagian integral dari sistem penyediaan air bersih untuk masyarakat luas.

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Bendungan PLTA Baihetan, Cina

Bendungan PLTA Baihetan, Cina

Bendungan juga memiliki fungsi penting sebagai sumber energi terbarukan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Dalam menjalankan fungsinya sebagai PLTA, waduk dikelola untuk mendapatkan kapasitas listrik yang dibutuhkan.

Pembangkit listrik tenaga air adalah sistem pembangkit listrik yang terintegrasi dalam bendungan dengan memanfaatkan energi mekanis aliran air untuk memutar turbin, yang kemudian diubah menjadi energi listrik melalui generator.

PLTA merupakan sumber energi yang ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil.

Selain itu, PLTA juga dapat dengan cepat disesuaikan untuk memenuhi fluktuasi kebutuhan listrik, menjadikannya sumber energi yang fleksibel dan andal.

Dengan demikian, bendungan memberikan kontribusi signifikan terhadap diversifikasi sumber energi dan pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Pengendali Banjir

Fungsi vital bendungan lainnya adalah sebagai pengendali banjir.

Pada saat musim hujan, air hujan yang turun di daerah tangkapan air sebagian besar akan mengalir ke sungai-sungai yang pada akhirnya akan mengalir ke hilir sungai.

Jika kapasitas tampung bagian hilir sungai tidak memadai, kondisi ini tidak jarang mengakibatkan banjir di kawasan hilir sungai tersebut.

Dengan dibangunnya bendungan-bendungan di bagian hulu sungai, kemungkinan terjadinya banjir pada musim hujan dapat dikurangi secara signifikan.

Bendungan berfungsi menampung kelebihan air saat curah hujan tinggi dan melepaskannya secara terkontrol ketika debit air telah normal.

Sistem pengendalian banjir melalui bendungan telah terbukti efektif dalam mengurangi kerugian ekonomi dan bahkan menyelamatkan nyawa manusia di daerah-daerah rawan banjir.

Pengembangan Perikanan

Bendungan juga memberikan manfaat ekonomi melalui pengembangan sektor perikanan.

Waduk yang terbentuk dari bendungan dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan dalam jaring apung atau karamba.

Hal ini membuka alternatif mata pencaharian bagi penduduk yang tanahnya digunakan untuk pembangunan waduk, sehingga mereka dapat beralih dari pertanian ke budidaya perikanan.

Budidaya ikan di waduk bendungan memiliki beberapa keuntungan, termasuk ketersediaan air yang stabil dan terkontrol, serta area yang luas untuk pengembangan.

Jenis-jenis ikan yang dapat dibudidayakan pun beragam, mulai dari ikan konsumsi hingga ikan hias.

Dengan demikian, bendungan tidak hanya berfungsi untuk mengelola air tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan dan diversifikasi ekonomi lokal.

Pariwisata dan Olahraga Air

Keindahan alam yang tercipta dari waduk bendungan juga memberikan manfaat di sektor pariwisata.

Bendungan dan waduknya sering menjadi destinasi wisata yang menarik karena pemandangan yang indah dan sejuknya udara di sekitar waduk.

Selain sebagai tempat rekreasi, waduk juga dapat dimanfaatkan sebagai venue untuk berbagai olahraga air seperti dayung, jet ski, atau memancing.

Pengembangan sektor pariwisata di sekitar bendungan dapat meningkatkan ekonomi lokal melalui penciptaan lapangan kerja dan peluang usaha bagi masyarakat sekitar.

Fasilitas penunjang seperti restoran, penginapan, dan toko souvenir sering bermunculan untuk melayani para wisatawan.

Dengan demikian, bendungan tidak hanya memiliki fungsi teknis tetapi juga memberikan manfaat sosial-ekonomi yang luas.

Jenis-jenis Bendungan

Bendungan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis atau tipe berdasarkan berbagai kriteria.

Menurut Sani (2008), terdapat enam klasifikasi utama bendungan yang masing-masing memiliki karakteristik dan tujuan spesifik.

Klasifikasi Jenis Bendungan Berdasarkan Ukuran

Berdasarkan ukurannya, jenis bendungan dapat dibagi menjadi dua jenis utama.

Bendungan besar (Large Dams)

Bendungan besar (Large Dams) yang didefinisikan sebagai bendungan dengan tinggi lebih dari 10 meter, diukur dari bagian bawah pondasi sampai puncak bendungan.

Bendungan jenis ini umumnya memiliki kapasitas tampung yang besar dan digunakan untuk tujuan-tujuan strategis seperti PLTA, irigasi skala besar, dan pengendalian banjir di daerah-daerah dengan debit air tinggi.

Bendungan kecil (Small Dams)

Bendungan kecil (Small Dams) yang merupakan semua bendungan yang tidak memenuhi kriteria sebagai bendungan besar.

Meskipun ukurannya lebih kecil, bendungan jenis ini tetap memiliki peran penting, terutama untuk irigasi skala lokal, penyediaan air bersih untuk komunitas kecil, atau pengendalian banjir lokal.

Bendungan kecil umumnya lebih mudah dan murah dalam pembangunan serta pemeliharaannya.

Klasifikasi Jenis Bendungan Berdasarkan Tujuan Pembangunan

Bendungan Hidroelektrik

Bendungan Hidroelektrik

Dilihat dari tujuan pembangunannya, jenis bendungan dapat dibagi menjadi dua jenis.

Bendungan dengan tujuan tunggal (Single Purpose Dams)

Bendungan dengan tujuan tunggal (Single Purpose Dams) yang dibangun untuk memenuhi satu tujuan saja, misalnya khusus untuk PLTA.

Bendungan jenis ini dirancang dan dioperasikan dengan fokus pada optimalisasi satu fungsi tertentu.

Bendungan serba guna (Multi Purpose Dams)

Bendungan serba guna (Multi Purpose Dams) yang dibangun untuk memenuhi beberapa tujuan sekaligus, seperti irigasi, PLTA, pariwisata, dan perikanan.

Bendungan jenis ini memberikan manfaat yang lebih beragam namun juga memerlukan perencanaan dan pengelolaan yang lebih kompleks untuk memastikan semua tujuannya dapat tercapai secara optimal.

Klasifikasi Jenis Bendungan Berdasarkan Penggunaannya

Berdasarkan penggunaannya, terdapat tiga jenis bendungan.

Bendungan pembentuk waduk (Storage Dams)

Bendungan pembentuk waduk (Storage Dams), yaitu bangunan yang dibangun untuk membentuk waduk guna menyimpan air pada waktu kelebihan agar dapat dipakai pada waktu diperlukan.

Bendungan jenis ini biasanya memiliki kapasitas tampung yang besar dan dirancang untuk menahan air dalam jangka waktu yang lama.

Bendungan penangkap atau pembelok air (Diversion Dams)

Bendungan penangkap atau pembelok air (Diversion Dams) yang dibangun agar permukaan air lebih tinggi, sehingga dapat mengalir masuk ke dalam saluran air atau terowongan air.

Bendungan jenis ini tidak selalu dirancang untuk menampung air dalam volume besar, tetapi lebih untuk mengarahkan aliran air ke tempat yang diinginkan.

Bendungan untuk memperlambat air (Distension Dams)

Bendungan untuk memperlambat air (Distension Dams) yang dibangun untuk memperlambat laju air sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.

Bendungan jenis ini berperan penting dalam manajemen banjir, terutama di daerah-daerah dengan curah hujan tinggi atau aliran sungai yang deras.

Klasifikasi Jenis Bendungan Berdasarkan Jalannya Air

Ditinjau dari aspek jalannya air, bendungan dibagi menjadi dua jenis bendungan.

Bendungan untuk dilewati air (Overflow Dams)

Bendungan untuk dilewati air (Overflow Dams), yaitu bendungan yang dibangun untuk dilewati air, misalnya pada bangunan pelimpas (Spillway).

Bendungan jenis ini dirancang dengan struktur khusus yang mampu menahan tekanan air saat meluap tanpa menyebabkan kerusakan pada struktur utama bendungan.

Bendungan untuk menahan air (Non Overflow Dams)

Bendungan untuk menahan air (Non Overflow Dams), yaitu bendungan yang sama sekali tidak boleh dilewati air.

Bendungan jenis ini biasanya dibangun berbatasan dengan bendungan lain dan umumnya terbuat dari beton, pasangan batu, atau pasangan bata yang dirancang khusus untuk menahan tekanan air tanpa bocor.

Klasifikasi Jenis Bendungan Berdasarkan Konstruksinya

Berdasarkan konstruksinya, jenis bendungan dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis utama.

Bendungan serbasama (Homogeneus Dams)

Bendungan serbasama (Homogeneus Dams), yaitu bendungan yang lebih dari setengah volumenya terdiri dari bahan bangunan yang seragam.

Bendungan jenis ini relatif sederhana dalam konstruksinya namun tetap efektif untuk berbagai tujuan jika dirancang dengan baik.

Bendungan urungan berlapis-lapis (Zoned Dams)

Bendungan urungan berlapis-lapis (Zoned Dams) yang terdiri dari beberapa lapisan, yaitu lapisan kedap air (WaterTight Layer), lapisan batu (Rock Zones), lapisan batu teratur (Rip-rap), dan lapisan pengering (Filter zones).

Konstruksi berlapis ini memberikan kekuatan dan ketahanan yang lebih baik terhadap berbagai kondisi, termasuk rembesan air dan tekanan.

Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka (Impermeable Face Rock Fill Dams)

Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka (Impermeable Face Rock Fill Dams), yaitu bendungan urugan batu berlapis-lapis yang lapisan kedap airnya diletakkan di sebelah hulu bendungan.

Lapisan yang biasanya dipakai adalah aspal dan beton bertulang.

Konstruksi ini menggabungkan kekuatan dari urugan batu dengan kekedapan air dari lapisan di bagian muka.

Bendungan beton (Concrete Dams)

Bendungan beton (Concrete Dams), yaitu bendungan yang dibuat dari konstruksi beton, baik dengan tulangan atau tidak.

Bendungan jenis ini umumnya lebih tahan lama dan memerlukan pemeliharaan yang lebih sedikit dibandingkan jenis lainnya, meskipun biaya konstruksinya relatif lebih tinggi.

Klasifikasi Jenis Bendungan Berdasarkan Fungsinya

Berdasarkan fungsinya, terdapat beberapa jenis bendungan, antara lain bendungan pengelak pendahuluan (Primary Cofferdam, Dike), bendungan pengelak (Cofferdam), bendungan utama (Main Dams), bendungan sisi (High Level Dams), bendungan di tempat rendah (Saddle Dams), tanggul (Dyke, Levee), bendungan limbah industri (Industrial Waste Dams), dan bendungan pertambangan (Mine Tailing Dam, Tailing Dams).

Masing-masing jenis bendungan ini memiliki fungsi spesifik dalam sistem manajemen air dan pengelolaan lingkungan.

Kesimpulan

Bendungan merupakan struktur vital dalam manajemen sumber daya air yang memiliki beragam fungsi dan manfaat bagi kehidupan manusia.

Dari irigasi untuk pertanian, penyediaan air baku, pembangkit listrik, hingga pengendalian banjir, bendungan memainkan peran penting dalam menjamin keberlangsungan hidup dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, bendungan juga memberikan manfaat ekonomi melalui pengembangan sektor perikanan dan pariwisata.

Beragamnya jenis bendungan yang ada, baik dari segi ukuran, tujuan pembangunan, penggunaan, jalannya air, konstruksi, maupun fungsinya, menunjukkan kompleksitas dan pentingnya struktur ini dalam sistem pengelolaan air.

Setiap jenis bendungan memiliki karakteristik dan tujuan spesifik yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi geografis setempat.

Dengan memahami berbagai aspek bendungan ini, diharapkan kita dapat lebih menghargai peran penting bendungan dalam kehidupan sehari-hari dan pentingnya pengelolaan yang berkelanjutan terhadap struktur vital ini.

Perencanaan, pembangunan, dan pemeliharaan bendungan yang baik akan memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi saat ini maupun generasi mendatang.

Share This Story, Choose Your Platform!

editor's pick

latest video

news via inbox

Nulla turp dis cursus. Integer liberos  euismod pretium faucibua