Desain Interior

Desain Interior: Elemen, Aspek, Prinsip dan Model Terlengkap

Last Updated: March 16, 2025By Tags:

Desain interior merupakan sistem perencanaan dan pengaturan tata letak di dalam suatu bangunan yang bertujuan untuk memenuhi nilai estetika serta meningkatkan aspek psikologis dan spiritual penggunanya.

Artikel ini akan mengupas tuntas tentang desain interior mulai dari pengertian, elemen-elemen penting, komponen, aspek dan prinsip dasar, hingga berbagai gaya dan model desain interior yang populer.

Pemahaman mendalam tentang desain interior tidak hanya membantu menciptakan ruangan yang indah, tetapi juga fungsional, nyaman, dan mencerminkan identitas penggunanya melalui perencanaan ruang yang matang dengan mempertimbangkan aspek estetika dan kebutuhan pengguna.

Pengertian Desain Interior

Desain interior adalah sistem penata ruang dalam yang berfungsi sebagai tempat bernaung dari kondisi lingkungan dengan menciptakan suasana dan citra ruang yang memenuhi persyaratan kenyamanan, keamanan, dan kepuasan kebutuhan fisik serta spiritual penggunanya tanpa mengabaikan faktor estetika.

Desain interior juga berkaitan dengan bangunan ramah lingkungan, karena dengan merancang interior yang tepat, kita dapat menciptakan ruang yang mendukung efisiensi energi dan pemanfaatan sumber daya secara optimal.

Misalnya, penggunaan material yang ramah lingkungan seperti kayu daur ulang, bambu, atau cat bebas racun dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Pada dasarnya, desain interior terkait dengan hal merencanakan, menata, dan merancang ruang-ruang interior di dalam sebuah bangunan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam hal penyediaan sarana bernaung dan berlindung.

Para ahli memiliki definisi berbeda mengenai desain interior.

  • Menurut Ching (2002), desain interior adalah sebuah perencanaan tata letak dan ruang dalam bangunan yang bertujuan untuk pengembangan fungsi, pengayaan estetis, dan peningkatan psikologi ruangan.
  • Menurut Nurhayati (2004), mendefinisikan desain interior sebagai gagasan awal yang diperlukan bagi suatu ruangan atau perencanaan dari bagian dalam bangunan sehingga ruangan memiliki nilai kehidupan atau estetika.
  • Menurut Suptandar (1995), desain interior adalah sistem pengaturan ruang dalam yang mampu memenuhi persyaratan kenyamanan, keamanan, dan kepuasan kebutuhan fisik serta spiritual penggunanya.

Elemen-elemen Desain Interior

Desain Interior Ruang Tamu

Desain Interior Ruang Tamu

Desain interior memiliki beberapa elemen dasar yang menjadi komponen penting dalam merancang ruang.

Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), terdapat tujuh elemen dasar dalam desain interior yang perlu diperhatikan:

Garis (Line)

Garis merupakan unsur dasar dalam seni desain interior, mengacu pada tanda menerus yang dibuat di sebuah permukaan.

Dua titik bidang yang berbeda bila dihubungkan akan menjadi sebuah garis.

Titik adalah dasar terjadinya bentuk yang menunjukkan letak dalam ruang tanpa memiliki ukuran panjang, lebar, atau tinggi.

Dalam desain interior, garis berfungsi untuk mengarahkan pandangan, memberikan kesan tertentu, dan menciptakan ilusi visual pada ruangan.

Bentuk (Form)

Bentuk dalam desain interior adalah sosok geometris tiga dimensi seperti bola, kubus, silinder, dan kerucut.

Elemen bentuk memungkinkan pengguna ruang untuk menangkap keberadaan sebuah benda dan memahaminya dengan persepsi.

Bentuk bidang primer yang paling jelas dalam desain interior adalah lingkaran, segitiga, dan bujur sangkar.

Setiap bentuk memiliki karakter dan kesan tersendiri yang dapat mempengaruhi atmosfer ruangan.

Bidang (Shape)

Bidang adalah luasan yang tertutup dengan batas-batas yang ditentukan oleh unsur-unsur seni lainnya seperti garis, warna, nilai, dan tekstur.

Dua garis sejajar yang dihubungkan kedua sisinya akan menghasilkan sebuah bidang.

Menurut jenisnya, sebuah bidang dalam desain interior terdiri atas tiga bagian: bidang atas, bidang dinding, dan bidang dasar.

Komposisi bidang yang tepat menciptakan keseimbangan visual dalam ruangan.

Ruang (Space)

Ruang adalah bentuk tiga dimensi tanpa batas karena objek dan peristiwa memiliki posisi dan arah relatif.

Ruang dalam desain interior memiliki panjang, lebar, dan tinggi; bentuk; permukaan; orientasi; serta posisi.

Sebuah bidang yang dikembangkan menurut arah selain dari yang telah ada akan berubah menjadi ruang.

Sebagai unsur tiga dimensi dalam perancangan arsitektur, suatu ruang dapat berbentuk padat atau kosong yang dibatasi oleh bidang-bidang.

Cahaya (Light)

Cahaya merupakan unsur interior yang berperan penting dalam mempengaruhi atmosfer ruang dan mendukung fungsi ruang.

Dalam ilmu desain interior, pencahayaan dibagi menjadi dua jenis:

  • Pencahayaan alami: pencahayaan yang diperoleh dari sinar matahari langsung dengan menempatkan bukaan jendela pada posisi yang tepat agar cahaya dapat masuk ke dalam ruang.
  • Pencahayaan buatan: pencahayaan yang memanfaatkan teknologi buatan manusia atau energi olahan seperti lampu dengan intensitas cahaya yang stabil dan beberapa varian warna.

Warna (Color)

Warna dalam desain interior dapat menimbulkan efek psikologis tertentu terhadap orang yang melihatnya.

Setiap warna dapat menciptakan kesan berbeda-beda terhadap keberadaan sebuah ruang, seperti kesan gelap dan terang yang memengaruhi persepsi terhadap ruangan.

Pemilihan warna yang tepat sangat penting untuk menciptakan suasana yang diinginkan dalam ruangan, baik itu kesan hangat, dingin, formal, atau santai.

Pola (Pattern)

Pola adalah desain dekoratif yang digunakan secara berulang dalam desain interior.

Pola juga dapat disebut sebagai susunan dari sebuah desain yang sering ditemukan pada sebuah objek.

Motif garis horizontal akan memperluas kesan ruangan, sedangkan motif garis vertikal akan meninggikan kesan ruangan.

Penggunaan pola yang tepat dapat menambah dimensi visual dan karakter pada ruangan.

Tekstur (Texture)

Tekstur adalah nuansa, penampilan, atau konsistensi permukaan suatu benda. Dalam desain interior, tekstur berkaitan erat dengan material dan bahan yang digunakan.

Material kayu cenderung memberikan kehangatan pada ruangan, sedangkan material batu akan memberikan kesan dingin.

Kombinasi tekstur yang tepat dapat menciptakan kedalaman dan dimensi pada desain interior.

Komponen dalam Desain Interior

Desain interior dapat diterapkan pada seluruh komponen interior di dalam bangunan.

Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), terdapat tujuh komponen utama dalam desain interior:

Lantai

Lantai merupakan bidang bawah pada sebuah ruang yang berfungsi sebagai alas dan penopang aktivitas dalam ruangan.

Sebagai bidang dasar yang menyangga aktivitas interior dan furnitur, lantai harus terstruktur sehingga mampu memikul beban dengan aman, dan permukaannya harus kuat untuk menahan semua beban di atasnya.

Lantai biasanya terdiri dari beberapa sublantai sebagai pendukung yang juga berfungsi untuk menyembunyikan kabel listrik, pipa, dan utilitas lainnya.

Dinding

Dinding adalah bidang struktur vertikal yang biasanya berbentuk padat dan digunakan untuk membatasi area atau ruangan.

Dinding merupakan elemen arsitektur penting yang berfungsi sebagai struktur pemikul lantai, langit-langit, dan atap.

Dalam desain interior, dinding adalah elemen utama pembentuk ruang yang mengendalikan ukuran dan bentuk ruangan.

Dinding juga berfungsi sebagai pembatas sirkulasi, pemisah antar ruang, dan penyedia privasi visual maupun akustik bagi pengguna.

Langit-langit (Plafon)

Plafon adalah elemen yang menjadi naungan dalam desain interior, dan menyediakan perlindungan fisik maupun psikologis untuk semua yang ada di bawahnya.

Meskipun berada di luar jangkauan tangan dan tidak digunakan seperti lantai dan dinding, langit-langit memainkan peran visual penting dalam pembentukan ruang interior dan dimensi vertikalnya.

Desain plafon yang tepat dapat memberikan kesan luas atau intim pada ruangan.

Jendela

Jendela merupakan elemen desain arsitektur dan interior yang menghubungkan ruang dalam dengan ruang luar baik secara visual maupun fisik.

Sebagai bagian terang pada dinding, jendela berfungsi sebagai penyatu ruang interior dengan ruang luar atau dengan ruang interior yang berada di sebelahnya.

Jendela juga merupakan akses penting dalam pembentukan pencahayaan alami dan sirkulasi udara dalam ruangan.

Pintu

Pintu dan jalan masuk memungkinkan akses fisik untuk manusia, perabot, dan barang-barang untuk masuk dan keluar bangunan serta dari satu ruang ke ruang lain.

Melalui desain konstruksi dan lokasinya, pintu dapat mengendalikan penggunaan ruang, pandangan antar ruang, dan masuknya cahaya, suara, serta udara.

Pintu juga berfungsi sebagai elemen estetika dan pemberi kesan pertama pada ruangan.

Perabot

Perabot atau furnitur adalah kategori elemen desain yang pasti selalu ada di hampir semua desain interior.

Perabot menjadi perantara antara arsitektur dan manusia penggunanya, menawarkan adanya transisi bentuk dan skala antara ruang interior dan masing-masing individu.

Pemilihan perabot yang tepat dari segi bentuk, fungsi, dan ukuran sangat penting untuk menciptakan ruangan yang nyaman dan fungsional.

Aksesoris

Aksesoris dalam desain interior merujuk pada benda-benda yang memberi kekayaan estetika dan keindahan dalam ruang.

Aksesoris yang dapat menambah kekayaan visual pada suatu tatanan interior dapat berupa alat-alat dan objek yang memang berguna, elemen-elemen dan kelengkapan arsitektur, serta benda seni dan tanaman.

Penggunaan aksesoris yang tepat dapat menjadi focal point dan memberikan karakter unik pada ruangan.

Aspek dan Prinsip Dasar Desain Interior

Desain Interior Dapur

Desain Interior Dapur

Aspek Penting dalam Desain Interior

Dalam perancangan desain interior, terdapat beberapa aspek yang perlu menjadi perhatian:

Geometri atau Ukuran

Geometri atau ukuran merupakan aspek penting yang akan mempengaruhi rancangan yang dibuat.

Terdapat dua aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu: bentuk, yang meliputi orientasi ruang dan karakteristiknya, serta dimensi yang berkaitan dengan ukuran, sirkulasi, dan ruang gerak.

Material

Material memiliki peranan besar terhadap rancangan interior karena mempengaruhi tampilan visual pada ruang.

Hal-hal yang meliputi setting material yaitu: bahan yang diaplikasikan pada elemen-elemen pembentuk seperti keramik dan parket kayu; tekstur atau pola yang dapat dirasakan oleh kulit seperti dinding halus atau plesteran kasar; dan warna yang memberikan tampilan visual yang menggambarkan karakter ruang.

Cahaya

Cahaya dalam desain interior dapat mempengaruhi karakter ruang.

Intensitas cahaya yang tepat ditentukan oleh jenis kegiatan dalam ruang untuk kenyamanan pengguna, seperti ruang kerja dengan penerangan yang cukup atau ruang tidur dengan lampu temaram agar pengguna bisa beristirahat tanpa merasa silau.

Suhu Udara

Suhu udara merupakan aspek penting untuk menciptakan kenyamanan dalam ruangan.

Keadaan suhu normal bagi manusia adalah berkisar 24 derajat Celcius.

Kesesuaian temperatur ruangan dengan kebutuhan suhu tubuh manusia akan memberikan dampak positif bagi aktivitas di dalam ruangan.

Prinsip Dasar Desain Interior

Menurut Setiono (2015), terdapat beberapa prinsip dalam desain interior yang perlu diterapkan:

Unity and Harmony (Kesatuan dan Harmoni)

Unity and harmony (kesatuan dan harmoni) adalah keterpaduan beberapa unsur menjadi satu kesatuan yang utuh dan serasi.

Dalam hal ini seluruh unsur saling menunjang dan membentuk kesatuan yang lengkap, tidak berlebihan, dan tidak kurang.

Cara membentuk kesatuan adalah dengan penerapan tema desain dimana ide dominan akan membentuk kekuatan dalam desain.

Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan (balance) adalah kualitas nyata dari setiap objek dimana perhatian visual dari dua bagian pada dua sisi dari pusat keseimbangan adalah sama.

Aksen pun harus memiliki keseimbangan dengan lingkungan sekitarnya.

Keseimbangan dalam desain interior terbagi tiga yaitu: simetris, asimetris, dan radial.

Focal Point

Focal point adalah aksen yang menjadi daya tarik utama ruangan.

Dalam suatu ruang bisa terdapat satu atau lebih focal point, seperti jendela besar, perapian, atau lukisan yang menarik perhatian.

Focal point yang tepat menciptakan hierarki visual dalam ruangan.

Ritme

Ritme dalam desain interior adalah semua pola pengulangan visual yang menciptakan kontinuitas atau pergerakan terorganisir.

Ritme dapat diterapkan melalui pengulangan elemen, gradasi, radiasi, atau kontras untuk menciptakan alur visual yang menarik.

Detail

Detail adalah hal-hal terperinci yang diterapkan pada suatu desain interior seperti pemilihan sakelar, tata cahaya ruang, letak pot bunga dan lainnya yang menambah nilai ruang.

Perhatian terhadap detail menunjukkan kualitas dan keseriusan dalam perancangan interior.

Skala dan Proporsi

Skala dan proporsi berkaitan dengan hubungan harmonis antara bangunan beserta komponennya dengan manusia.

Skala dalam arsitektur terbagi menjadi beberapa jenis: skala intim, skala manusiawi, skala monumental/megah, dan skala kejutan.

Sedangkan proporsi berkaitan dengan hubungan ukuran bagian terkecil dengan ukuran keseluruhan.

Proporsi yang baik menciptakan keseimbangan visual yang menyenangkan.

Gaya dan Model Desain Interior

Desain Interior Ruang Keluarga

Desain Interior Ruang Keluarga

Menurut Attariqi (2018), terdapat beberapa model dasar dan gaya dalam desain interior yang populer:

Gaya Klasik

Gaya klasik dalam desain interior mengandalkan susunan, keteraturan, keseimbangan, dan harmonisasi yang nyaris sempurna.

Ciri khas desain gaya ini adalah tampilan yang elegan, indah, mewah, dan kuat yang menjadi daya tarik utama.

Properti pada gaya klasik biasanya terbuat dari kayu solid, dengan penggunaan warna-warna alam seperti coklat kayu, kuning emas, hijau daun, dan warna tanah.

Gaya ini memberikan kesan mewah dan abadi pada ruangan.

Gaya Neo Klasik

Gaya neo klasik merupakan tafsiran gaya klasik modern yang elegan, dimana rincian bentuk klasik ditemukan dalam pendekatan baru.

Bentuk mempertahankan struktur lama atau elemen dari gaya furnitur klasik yang dikombinasikan dengan unsur-unsur modern, menciptakan perpaduan antara lama dan baru.

Bagian finishing pada gaya neo klasik menggunakan pendekatan baru, dengan berbagai warna yang berbeda dan inovatif.

Gaya Pedesaan (Rusty/Country)

Gaya pedesaan atau country memiliki struktur dengan detail kasar, furniture terdiri dari batang pohon kayu, cabang, goni, dan sebagainya.

Gaya ini banyak ditemukan di vila-vila gunung dan rumah pedesaan. Gaya country mendapat pengaruh dari Inggris, Prancis, atau klasik Skandinavia yang bisa menciptakan nuansa rural chic.

Furnitur pada gaya ini biasanya difinishing dengan cat atau diberi sedikit platina, dengan warna-warna terang, warna putih, warna pastel, dan bentuk yang mengadopsi furnitur tradisional tanpa terlalu banyak dekorasi.

Gaya Retro

Gaya retro adalah gaya desain interior yang mengadopsi nuansa tahun 50-an, 60-an, atau 70-an.

Gaya ini identik dengan motif bentuk geometris, garis, kotak-kotak, atau ilustrasi gaya pop art.

Gaya retro sering juga disebut gaya pop art yang kental dengan nuansa Benua Eropa, seperti miniatur dan aksesori vintage.

Gaya ini memberikan kesan nostalgia dan karakter kuat pada ruangan.

Gaya Modern Minimalis

Gaya modern minimalis menggambarkan bentuk yang disederhanakan dengan akurasi ekstrim.

Ciri khas gaya ini adalah tidak terlalu banyak motif atau detail, tanpa latar belakang yang berat, dan penekanan pada kesederhanaan.

Warna yang digunakan biasanya gelap atau cerah yang mencolok.

Konsep bentuk pada gaya modern minimalis umumnya geometris seperti persegi panjang dan bulat, namun dengan permukaan yang bersih tanpa detail berlebihan.

Gaya Kontemporer

Gaya kontemporer dalam desain interior dapat diartikan sebagai gaya yang mengacu pada waktu sekarang atau saat ini.

Gaya modern Skandinavia sering didefinisikan sebagai bagian dari gaya kontemporer.

Ciri khas gaya ini adalah warna yang seimbang, tone hangat yang cerah, dan warna-warna pastel.

Gaya kontemporer terus berkembang mengikuti tren dan kebutuhan masa kini.

Gaya Hightech

Gaya hightech adalah gaya modern inovatif dengan penekanan pada struktur furnitur dimana setiap detail dari kombinasi tidak acak dan merupakan bagian dari struktur.

Karakteristik gaya ini adalah penggunaan finishing logam kasar, kaca, kain, plastik, dan kayu dalam proporsi kecil.

Gaya hightech memberikan kesan futuristik dan teknologi tinggi pada ruangan.

Kesimpulan

Desain interior merupakan bidang yang kompleks dan penting dalam menciptakan ruang yang fungsional sekaligus estetis.

Pemahaman mendalam tentang elemen-elemen dasar, komponen, aspek, prinsip, serta gaya dan model desain interior akan membantu dalam menciptakan ruangan yang tidak hanya indah tetapi juga nyaman dan sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

Dalam merancang desain interior, perhatian terhadap detail, keseimbangan elemen, pemilihan material dan warna yang tepat, serta penerapan prinsip-prinsip dasar desain menjadi kunci keberhasilan.

Setiap gaya desain interior memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri yang dapat dipilih sesuai dengan preferensi dan kebutuhan pengguna.

Dengan mempertimbangkan semua aspek yang telah dibahas, desain interior dapat menjadi sarana untuk menciptakan ruang yang tidak hanya menjadi tempat berlindung, tetapi juga menjadi tempat yang meningkatkan kualitas hidup, produktivitas, dan kesejahteraan penggunanya.

Share This Story, Choose Your Platform!

editor's pick

latest video

news via inbox

Nulla turp dis cursus. Integer liberos  euismod pretium faucibua